Langsung ke konten utama

Tugas Pertama di Minggu Kedua yang Membuat Saya Berpikir Tiga Kali



Selamat malam atau lebih tepatnya selamat pagi kuucapkan kepada kalian semua dimanapun berada, yang telah mendatangi laman blog saya yang tidak terlalu penting ini.
 
Kehadiran tulisan ini bukanlah suatu tanpa alasan bersamaan dengan kehadiran tulisan sebelumnya. Ya kali ini dosen TKI saya, Pak Wardono memberikan tugas di kelas saya yang saya rasa cukup unik dan menarik untuk ditelisik. Kenapa cukup menarik untuk ditelisik? Hal ini dikarenakan Beliau menugaskan kami untuk mendengarkan sebuah lagu yang ditentukan oleh beliau dan meminta kami untuk menuliskan makna yang terkandung dalam lagu tersebut menurut pendapat kami sendiri. Dan hal yang lebih menarik lagi adalah antara mahasiswa dan mahasiswi diberikan lagu yang berbeda oleh beliau. Untuk mahasiswa, Pak Wardono memberikan lagu yang berjudul “Sepercik Air Berwarna Bening” yang dinyanyikan oleh Deddy Stanzah, dan untuk mahasiswi, beliau memberikan lagu yang berasal dari Perancis yang judul dan penyanyinya saya akui lupa diingat. Pertama kali saya mendengar judul lagu itu dikelas, saya sempat berpikir “ini lagu apa, siapa pula ini orang yang menyanyikannya? Ada-ada saja”gumam saya dalam hati. Mungkin mahasiswa/I yang lain juga hampir berpikiran yang sama  dengan yang saya pikirkan.

“Lagu yang saya kasih ini dimaksudkan agar kalian saling mengerti tentang perasaan lawan jenis kalian, sehingga kalian diharapkan dapat merasa lebih peka dengan perasaan lawan jenis kalian”. Seru Pak Wardono di dalam kelas ketika menjelaskan tentang tugas yang beliau berikan.
 
Salah satu kalimat yang saya hapal dari ucapan pak Wardono membuat saya berpikir , “Sampai separah ini kah rasa ketidakpekaan saya atau kami terhadap lawan jenis kami sampai-sampai beliau memberikan tugas seperti itu?”Hahaha, gurauan yang jika dipikirkan terus malah akan membuat saya terngiang-ngiang tak karuan. “Ya sudahlah, terima apa adanya saja”, Ucap saya saat pak wardono akan memulai kelasnya. Saat itu di kelas kami belajar tentang “Cara Berkomunikasi”, materi yang masih masuk akal dengan mata kuliah ini wkwkwk.
Namun pada akhirnya setelah seminggu berlalu dari kelas beliau, saya baru mendengarkan lagu yang ditugaskan sambil asyik mengerjakan laporan praktikum pada dinihari. Bagi kalian yang lahir di era Y dan Z, percayalah kalian baru saja mendengarkan sebuah lagu yang baru pertama kali kalian dengar ketika melihat blog ini, dan bagi kalian yang lahir di era X, selamat anda telah berhasil memunculkan memori kalian kembali dan mulai bernostalgia ketika mendengarkan lagu ini. Yap, pertama kali saya mendengarkan lagu ini, oiya saya mendengarkan lagu ini lewat situs Youtube dan ketika pertama kali melihat tampilan awal, saya merasa dibawa kembali ke masa-masa 70’an dimana lagu-lagu yang dihasilkan di zaman ini sangat mellow dan menggoyahkan hati. Sebelumnya, bagi kalian yang ingin berkaraoke ketika mendengarkan lagu ini, saya hadirkan liriknya agar tak perlu membuka situs lain wkwkwk.

Deddy Stanzah - Sepercik Air
Sepercik air berwarna bening
Nyanyian dewa dalam dentingan harpa
Dan kau langit secerah kemilau
Seakan ingin membunuh sang malam
Seakan ingin membunuh malam
*
Dan terwujudlah, dalam khayal
langit nan kemilau
Langit nan kemilau
Teramat indah, Selayak langitpun merona
Dalam kemesraan 
**

Sepercik air berwarna bening
Gemercik nyiur mengurai rerumputan
Malam indah tiada kan datang
Mengucapkan salam bagi dunia
Mengucapkan salam dunia


Apa yang kalian bayangkan ketika mendengarkan lagu tersebut?
Silahkan jawab di kolom koment di bawah ini yaa…             hahaha ini hanya bercanda, namun jika ada yang mau dipersilahkan.... :)
Sebelum saya mendengarkan lagunya, saya berpikir lagu yang ditugaskan ini memang dibuat untuk memahami perasaan wanita secara subjektif seperti apa yang pernah diberitahu oleh Pak Wardono, namun ketika pertama kali mendengarkannya, saya merasa  dan berpikir di dalam hati “apa benar, lagu yang dinyanyikan ini hanya memang untuk memahami perasaan wanita?”. Kemudian kali kedua saya mendengarkan kembali saya mulai ragu-ragu dengan pernyataan pertama, dan ketika ketiga kali saya mendengarkannya, saya merasa bahwa lagu ini jauh sekali dari unsur subjektifnya, bahkan menurut saya tidak mengandung subjektif sehingga hanya bersifat objektif. Kenapa saya berpikiran seperti itu?. Ini dikarenakan ketika saya mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Deddy Stanzah, lirik yang dinyanyikan tidak ditunjukkan untuk seorang lawan jenis yang spesifik seperti yang kita dengar di lagu-lagu sekarang, melainkan mengarah kepada suatu sifat yang sangat mulia, sifat yang suci, seperti percikan air yang bening seperti yang terdapat pada bait pertama dari lagu ini. 
Di bait pertama ini yang dapat saya tangkap adalah bahwa lirik di bait ini menunjukkan hal yang tidak begitu jelas merujuk ke apa atau siapa, entah ke seseorang kah atau hal apapun namun yang disoroti dari bait pertama ini adalah bahwa ada sesuatu yang memilki kemuliaan jiwa, dan kesucian jiwa yang bersinar dari luar dan dari dalam dirinya, sifat yang dimilikinya ini akan terlihat dari keadaan yang yang berada di sekitarnya dan selalu menebar kebaikan dimana pun dan kapanpun dirinya berada, karena sifatnya yang seperti langit, cerah secerah kemilau di angkasa yang mampu untuk membuat malam yang gelap juga ikut bercahaya. Malam yang dimaksudkan disini karena malam itu gelap, yang mengandung arti jiwa kegelapan.
Kemudian masuk ke dalam bait kedua, dimana berisi syair, terwujud dalam khayal langit nan kemilau yang teramat indah, sehingga membuat langit yang tadinya ingin gelap saat ini menampilkan sifat yang merona di dalam kemesraan. Dalam bait dan irama dari syair ini,dapatlah dipastikan bahwa sifat yang tadi muncul di atas tersebut, jika ia berbuat seperti itu akan membuat lingkungan di sekitarnya juga akan menjadi seperti sifat itu dengan ruang lingkup yang lebih luas, akibat sekarang sudah banyak yang mengikutinya menuju hal yang berkilauan.
 Dan di bait ketiga pada lirik lagu ini adalah, tentang gemercik nyiur yang mengurai di rerumputan dimana malam indah tiada kan datang sambil mengucap salam bagi dunia. Yang dapat saya tangkap mengenai bait ketiga ini adalah berisi tentang perpisahan, yang ditandai dari gemercik nyiur yang mengurai rerumputan dimana menggambarkan bahwa perpisahan pun akan memunculkan kesedihan yang mendalam bagi lingkungan di sekitarnya termasuk di tingkat atas maupun di tingkat bawah. Perpisahan tersebut sambil mengucapkan salam pada dunia, dimana kita tahu, bahwa hal ini dimaksudkan akan mengalami perpisahan untuk selamanya dan tak pernah  berjumpa kembali karena sudah berada di dunia yang lain, yang pada akhirnya perpisahan tersebut akan membuat malam yang indah tiada kan datang lagi, dimana sebelum-sebelumnya malam selalu dihiasi oleh kesucian dan berkilauan sebelum perpisahan tersebut terjadi.
Dari lagu yang dinyanyikan Deddy Stanzah ini, banyak hal yang dapat dianalogikan, misalanya seperti, apabila lagu ini merujuk ke seseorang, maka orang yang dari awal sudah memiliki kemurnian dan kebersihan hati awalnya berniat untuk menyebarkan kebaikan kepad orang lain, bahkan berniat untuk membuat orang yang sebelumnya tersesat digambarkan sebagai “sang malam” kembali untuk bercahaya kembali. Seiring waktu terus berjalan, ternyata seseorang ini berhasil untuk melaksanakan niatannya tersebut dan akhirnya banyak orangorang di sekitarnya bahkan sampai daerah jauh mulai mengenal dan mengikuti jejaknya sehingga cahaya yang dihasilkan pun semakin bersinar membuat langit kian kemilau yang merujuk kepada wilayah masyarakat. Dan ketika seseorang tersebut sudah berada di ujung masanya mengalami perpisahan, banyak orang-orang di sekitarnya yang merasa kehilangan dengan dirinya dan akan menjadi hari yang berbeda apabila perpisahan untuk selamanya itu pun terjadi.
Nah itulah makna dari lagu “Sepercik Air” yang saya jabarkan menurut pendapat saya Mungkin kalian semua merasa bahwa saya terlalu lebay atau bagaimana dalam berpendapat mengenai sebuah lagu. Namun dengan ini, berarti kalian semua sudah tau sedikit mengenai  bagaimana diiri saya dalam menyikapi sesuatu, walaupun tidak semuanya. Hahaha
Semoga kalian tidak bosan terhadap tulisan saya dan saya mohon untuk dapat memberikan masukkan, saran atau kritikan yang membangun agar menjadi kita semua sama-sama mengintrospeksi diri dan akhirnya menjadi seseorang yang dijelaskan dalam lagu tersebut.
Akhir kata, saya ucapkan selamat malam dan sampai bertemu dalam coretan saya selanjutnya. :)
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekilas Tentang TKI

Sebelumnya teman-teman semua jangan salah kira yaa. TKI yang sekarang akan dibahas itu bukan singkatan dari Tenaga Kerja Indonesia, melainkan Teknik Komunikasi Ilmiah. Apa itu Teknik Komunikasi Ilmiah? Berikut penjelasannya... Teknik Komunikasi Ilmiah atau yang biasa disingkat TKI adalah salah satu mata kuliah wajib prodi Biologi dengan bobot 2 sks yang berdasarkan struktur kurikulum prodi diambil pada semester 7. Namun, saya sebagai mahasiswa Biologi semester 5 mencoba untuk mengambilnya di semester 5, dikarenakan untuk mengisi sks yang saya rasa masih kurang. Berdasarkan namanya, menurut saya mata kuliah ini berisi bagaimana cara kita agar bisa berkomunikasi secara ilmiah. Komunikasi yang dimaksud bukan hanya sebatas berbicara 2 arah yang melibatkan minimal 2 orang, namun komunikasi yang dimaksud adalah bagaimana kita dapat menyampaikan informasi kepada orang lain secara ilmiah sehingga dapat diterima maksud dan isinya. Komunikasi secara demikian dapat dilakukan secara lisan dan...

KARBON PUNYA WARNA?

Apa yang ada di pikiran teman-teman semua kalau mendengar kata tersebut? Pasti sebagian dari teman-teman ada yang bilang “masa sih?” atau “ah bohong ah” dan sebagian yang lain bilang “warnanya apa emang?”. Nah sebelum menjawab ke-kepo-an atau komentar teman-teman semua, sebelumnya kita bahas dulu nih kaitannya ke perubahan iklim. Kalau perubahan iklim, pasti teman-teman udah pada tau semua kan ya itu apa?. Iya, jadi perubahan iklim itu merupakan iklim yang mengalami perubahan karena suhu global rata-rata yang meningkat. Meningkatnya suhu global ini salah satunya karena emisi gas rumah kaca (GRK) yang meningkat dimana salah satu GRK yang kita ketahui yaitu gas CO 2 yang memerangkap suhu panas di atmosfer bumi. Akibatnya selain menjadi panas, peristiwa-peristiwa cuaca seperti curah hujan juga mengalami perubahan dan gelombang panas yang ada menjadi semakin ekstrim. Dengan begitu kita jadi tidak bisa melakukan prediksi cuaca lagi secara tepat dan akurat, serta berdampak pada mata penc...
Biology From Wikipedia, the free encyclopedia Jump to: navigation , search For other uses, see Biology (disambiguation) . Biology deals with the study of the many varieties of living organisms . Clockwise from top left: Salmonella typhimurium , Phascolarctos cinereus , Athyrium filix-femina , Amanita muscaria , Agalychnis callidryas , and Brachypelma smithi Part of a series on Science Formal sciences [show] Physical sciences [show] Life sciences [show] Social and behavioural sciences [show] Applied sciences [show] Interdisciplinarity [show] Philosophy and history of science [show] Science portal Category v t e Biology is a natural science concerned with the study of life and living organisms , including their structure, function, growth, origin, evolution, distribution, and taxonomy. [1] Biology is a vast subject containing many subdivisions, topics, and di...