Selamat
malam atau lebih tepatnya selamat pagi kuucapkan kepada kalian semua dimanapun
berada, yang telah mendatangi laman blog saya yang tidak terlalu penting ini.
Kehadiran tulisan ini bukanlah suatu tanpa alasan bersamaan dengan kehadiran
tulisan sebelumnya. Ya kali ini dosen TKI saya, Pak Wardono memberikan tugas di
kelas saya yang saya rasa cukup unik dan menarik untuk ditelisik. Kenapa cukup
menarik untuk ditelisik? Hal ini dikarenakan Beliau menugaskan kami untuk
mendengarkan sebuah lagu yang ditentukan oleh beliau dan meminta kami untuk
menuliskan makna yang terkandung dalam lagu tersebut menurut pendapat kami
sendiri. Dan hal yang lebih menarik lagi adalah antara mahasiswa dan mahasiswi
diberikan lagu yang berbeda oleh beliau. Untuk mahasiswa, Pak Wardono
memberikan lagu yang berjudul “Sepercik Air Berwarna Bening” yang dinyanyikan
oleh Deddy Stanzah, dan untuk mahasiswi, beliau memberikan lagu yang berasal
dari Perancis yang judul dan penyanyinya saya akui lupa diingat. Pertama kali
saya mendengar judul lagu itu dikelas, saya sempat berpikir “ini lagu apa,
siapa pula ini orang yang menyanyikannya? Ada-ada saja”gumam saya dalam hati. Mungkin
mahasiswa/I yang lain juga hampir berpikiran yang sama dengan yang saya pikirkan.
“Lagu yang saya kasih ini dimaksudkan agar kalian saling mengerti
tentang perasaan lawan jenis kalian, sehingga kalian diharapkan dapat merasa
lebih peka dengan perasaan lawan jenis kalian”. Seru Pak Wardono di dalam kelas
ketika menjelaskan tentang tugas yang beliau berikan.
Salah
satu kalimat yang saya hapal dari ucapan pak Wardono membuat saya berpikir , “Sampai
separah ini kah rasa ketidakpekaan saya atau kami terhadap lawan jenis kami
sampai-sampai beliau memberikan tugas seperti itu?”Hahaha, gurauan yang jika
dipikirkan terus malah akan membuat saya terngiang-ngiang tak karuan. “Ya
sudahlah, terima apa adanya saja”, Ucap saya saat pak wardono akan memulai
kelasnya. Saat itu di kelas kami belajar tentang “Cara Berkomunikasi”, materi
yang masih masuk akal dengan mata kuliah ini wkwkwk.
Namun pada akhirnya setelah seminggu berlalu dari kelas beliau, saya
baru mendengarkan lagu yang ditugaskan sambil asyik mengerjakan laporan
praktikum pada dinihari. Bagi kalian yang lahir di era Y dan Z, percayalah
kalian baru saja mendengarkan sebuah lagu yang baru pertama kali kalian dengar
ketika melihat blog ini, dan bagi kalian yang lahir di era X, selamat anda
telah berhasil memunculkan memori kalian kembali dan mulai bernostalgia ketika
mendengarkan lagu ini. Yap, pertama kali saya mendengarkan lagu ini, oiya saya
mendengarkan lagu ini lewat situs Youtube dan ketika pertama kali melihat
tampilan awal, saya merasa dibawa kembali ke masa-masa 70’an dimana lagu-lagu
yang dihasilkan di zaman ini sangat mellow dan menggoyahkan hati. Sebelumnya,
bagi kalian yang ingin berkaraoke ketika mendengarkan lagu ini, saya hadirkan
liriknya agar tak perlu membuka situs lain wkwkwk.
Deddy Stanzah -
Sepercik Air
Sepercik air berwarna
bening
Nyanyian dewa dalam
dentingan harpa
Dan kau langit secerah
kemilau
Seakan ingin membunuh
sang malam
Seakan ingin membunuh
malam
*
Dan terwujudlah, dalam
khayal
langit nan kemilau
Langit nan kemilau
Teramat indah, Selayak
langitpun merona
Dalam kemesraan
**
Sepercik air berwarna bening
Gemercik nyiur mengurai
rerumputan
Malam indah tiada kan
datang
Mengucapkan salam bagi
dunia
Mengucapkan salam dunia
(ulangi *,**)
Klik Disini untuk melihat video
Klik Disini untuk melihat video
Apa yang kalian bayangkan ketika
mendengarkan lagu tersebut?
Silahkan jawab di kolom koment di bawah ini yaa… hahaha ini hanya bercanda, namun jika
ada yang mau dipersilahkan.... :)
Sebelum saya mendengarkan
lagunya, saya berpikir lagu yang ditugaskan ini memang dibuat untuk memahami
perasaan wanita secara subjektif seperti apa yang pernah diberitahu oleh Pak
Wardono, namun ketika pertama kali mendengarkannya, saya merasa dan berpikir di dalam hati “apa benar, lagu
yang dinyanyikan ini hanya memang untuk memahami perasaan wanita?”. Kemudian kali
kedua saya mendengarkan kembali saya mulai ragu-ragu dengan pernyataan pertama,
dan ketika ketiga kali saya mendengarkannya, saya merasa bahwa lagu ini jauh
sekali dari unsur subjektifnya, bahkan menurut saya tidak mengandung subjektif
sehingga hanya bersifat objektif. Kenapa saya berpikiran seperti itu?. Ini dikarenakan
ketika saya mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Deddy Stanzah, lirik yang
dinyanyikan tidak ditunjukkan untuk seorang lawan jenis yang spesifik seperti
yang kita dengar di lagu-lagu sekarang, melainkan mengarah kepada suatu sifat
yang sangat mulia, sifat yang suci, seperti percikan air yang bening seperti
yang terdapat pada bait pertama dari lagu ini.
Di bait
pertama ini yang dapat saya tangkap adalah bahwa lirik di bait ini menunjukkan
hal yang tidak begitu jelas merujuk ke apa atau siapa, entah ke seseorang kah
atau hal apapun namun yang disoroti dari bait pertama ini adalah bahwa ada sesuatu
yang memilki kemuliaan jiwa, dan kesucian jiwa yang bersinar dari luar dan dari
dalam dirinya, sifat yang dimilikinya ini akan terlihat dari keadaan yang yang
berada di sekitarnya dan selalu menebar kebaikan dimana pun dan kapanpun
dirinya berada, karena sifatnya yang seperti langit, cerah secerah kemilau di
angkasa yang mampu untuk membuat malam yang gelap juga ikut bercahaya. Malam yang
dimaksudkan disini karena malam itu gelap, yang mengandung arti jiwa kegelapan.
Kemudian
masuk ke dalam bait kedua, dimana berisi syair, terwujud dalam khayal langit
nan kemilau yang teramat indah, sehingga membuat langit yang tadinya ingin
gelap saat ini menampilkan sifat yang merona di dalam kemesraan. Dalam bait dan
irama dari syair ini,dapatlah dipastikan bahwa sifat yang tadi muncul di atas
tersebut, jika ia berbuat seperti itu akan membuat lingkungan di sekitarnya
juga akan menjadi seperti sifat itu dengan ruang lingkup yang lebih luas,
akibat sekarang sudah banyak yang mengikutinya menuju hal yang berkilauan.
Dan
di bait ketiga pada lirik lagu ini adalah, tentang gemercik nyiur yang mengurai
di rerumputan dimana malam indah tiada kan datang sambil mengucap salam bagi
dunia. Yang dapat saya tangkap mengenai bait ketiga ini adalah berisi tentang
perpisahan, yang ditandai dari gemercik nyiur yang mengurai rerumputan dimana
menggambarkan bahwa perpisahan pun akan memunculkan kesedihan yang mendalam
bagi lingkungan di sekitarnya termasuk di tingkat atas maupun di tingkat bawah.
Perpisahan tersebut sambil mengucapkan salam pada dunia, dimana kita tahu,
bahwa hal ini dimaksudkan akan mengalami perpisahan untuk selamanya dan tak
pernah berjumpa kembali karena sudah
berada di dunia yang lain, yang pada akhirnya perpisahan tersebut akan membuat
malam yang indah tiada kan datang lagi, dimana sebelum-sebelumnya malam selalu
dihiasi oleh kesucian dan berkilauan sebelum perpisahan tersebut terjadi.
Dari
lagu yang dinyanyikan Deddy Stanzah ini, banyak hal yang dapat dianalogikan,
misalanya seperti, apabila lagu ini merujuk ke seseorang, maka orang yang dari
awal sudah memiliki kemurnian dan kebersihan hati awalnya berniat untuk
menyebarkan kebaikan kepad orang lain, bahkan berniat untuk membuat orang yang
sebelumnya tersesat digambarkan sebagai “sang malam” kembali untuk bercahaya
kembali. Seiring waktu terus berjalan, ternyata seseorang ini berhasil untuk
melaksanakan niatannya tersebut dan akhirnya banyak orangorang di sekitarnya
bahkan sampai daerah jauh mulai mengenal dan mengikuti jejaknya sehingga cahaya
yang dihasilkan pun semakin bersinar membuat langit kian kemilau yang merujuk
kepada wilayah masyarakat. Dan ketika seseorang tersebut sudah berada di ujung
masanya mengalami perpisahan, banyak orang-orang di sekitarnya yang merasa kehilangan
dengan dirinya dan akan menjadi hari yang berbeda apabila perpisahan untuk
selamanya itu pun terjadi.
Nah itulah makna dari
lagu “Sepercik Air” yang saya jabarkan menurut pendapat saya Mungkin kalian
semua merasa bahwa saya terlalu lebay atau bagaimana dalam berpendapat mengenai
sebuah lagu. Namun dengan ini, berarti kalian semua sudah tau sedikit mengenai bagaimana diiri saya dalam menyikapi sesuatu,
walaupun tidak semuanya. Hahaha
Semoga kalian tidak bosan
terhadap tulisan saya dan saya mohon untuk dapat memberikan masukkan, saran atau
kritikan yang membangun agar menjadi kita semua sama-sama mengintrospeksi diri
dan akhirnya menjadi seseorang yang dijelaskan dalam lagu tersebut.
Akhir kata, saya ucapkan selamat
malam dan sampai bertemu dalam coretan saya selanjutnya. :)
Komentar
Posting Komentar